Manajemen Kelas

 1. Pengertian Manajemen Kelas

         Manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen berasal dari kata bahasa Inggris yaitu management, yang diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sementara yang dimaksud kelas secara umum diartikan sebagai sebagai sekelompok peserta didik yang ada pada waktu yang sama menerima pembelajaran yang sama dari pendidik yang sama. Sebagian pengamat yang lain mengartikan kelas menjadi dua pemaknaan, yaitu: Pertama, kelas dalam arti sempit, yaitu berupa ruangan khusus, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam hal ini mengandung sifat-sifat statis, karena sekedar menunjuk pada adanya pengelompokan siswa berdasarkan batas umur kronologis masing-masing. Kedua, kelas  dalam arti luas, yaitu suatu masyarakat kecil yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara kreatif untuk mencapai tujuan. 

Dengan demikian, manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi peserta didik dengan baik. 

Berdasarkan pendekatan operasional menurut Weber, manajemen kelas didefinisikan sebagai:

1) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin.

2) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi.

3) Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa.

4) Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk yang telah disajikan.

5) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik.

6) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan.

7) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosioemosional kelas yang positif.

8) Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.

Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan manajemen kelas meliputi: mempertahankan ketertiban kelas, memaksimalkan kebebasan siswa dalam konteks pembelajaran, perencanaan pembelajaran, mengembangkan tingkah laku positif peserta didik, mengembangkan hubungan interpersonal dan mewudkan iklim sosioemosional yang 

positif. Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif.

b. Tujuan Manajemen Kelas

Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, manajemen kelas juga bertujuan untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman untuk tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Dengan demikian, proses tersebut akan dapat berjalan dengan efektif dan terarah, sehingga cita-cita pendidikan dapat tercapai demi terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas.

Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan pengelolaan sosio-emosional merupakan bagian dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa. Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh A. C. Wraag dapat dideteksi atau dilihat dari: 

“Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa atau guru. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam melakukan tugas-tugasnya yang sesuai dengan kemampuannya.”

Apabila tujuan dari manajemen kelas sudah tercapai, maka ada dua kemungkinan yang akan dialami oleh siswa sebagai indikator keberhasilan dari manajemen tersebut, yaitu:

1) Sebuah manajemen kelas dapat dikatakan berhasil apabila sesudah itu setiap siswa mampu untuk terus belajar dan bekerja. Siswa tidak mudah menyerah dan pasif manakala mereka merasa tidak tahu atau kurang memahami tugas yang harus dikerjakan. Setidaknya, siswa masih menunjukkan semangat dan gairahnya untuk terus mencoba dan belajar, meski mereka menghadapi hambatan dan problem yang sulit sekalipun.

2) Sebuah manajemen kelas juga dapat dikatakan berhasil apabila setiap siswa mampu untuk terus melakukan pekerjaan tanpa membuang-buang waktu dengan percuma. Artinya, setiap siswa akan bekerja secepatnya supaya ia segera dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan membuat siswa mampu menggunakan waktu belajarnya seefektif dan seefisien mungkin.

c. Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas

Dalam suatu sekolah, perlu kita sadari bahwa jumlah siswa di dalam kelas akan turut mewarnai dinamika kelas itu sendiri. Semakin banyak jumlah siswa yang ada dalam suatu kelas, maka kemungkinan besar akan semakin sering terjadi konflik antarsiswa. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa dalam suatu kelas, maka kecenderungan terjadi konflik juga akan semakin kecil.

1) Guru Harus Hangat dan Antusias

Agar kelas dapat dikelola dengan baik, seorang guru harus bersikap hangat dan antusias kepada siswa. Untuk dapat memiliki sikap yang hangat kepada siswa guru dapat melakukan hal-hal berikut:

a) Bertanyalah tentang kabar siswa-siswi sebelum memulai pelajaran. Cara ini setidaknya dapat membangun kesan mendalam pada diri siswa dan membuat mereka benar-benar merasa diperhatikan.

b) Sediakan waktu dan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi, baik mengenai persoalan pelajaran atau persoalan lain.

c) Berdoalah untuk mereka. Ketika guru secara khusyuk berdoa untuk siswa dan siswa mengamininya, maka pada saat itu terjalin hubungan emosional yang kuat antara guru dengan siswa.

2) Guru Harus Mampu Memberikan Tantangan Biasanya setiap siswa sangat menyukai beberapa tantangan yang mengusik rasa ingin tahu mereka. Karena itu, guru harus mampu memberikan tantangan yang dapat memancing antusiasme siswa dalam mengikuti mata pelajarannya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan tantangan, yaitu:

a) Lakukan evaluasi sederhana secara berkala setiap minggu. Apabila hari ini guru menyampaikan materi suatu pelajaran, maka evaluasi dapat dilakukan pada minggu yang akan datang.

b) Selingi dengan kuis, misalnya guru membuat teka-teki yang bahan-bahannya diambil dari materi pelajaran. Atau ajaklah siswa untuk belajar di luar kelas sebagai sarana untuk refreshing.

3) Guru Harus Mampu bersikap Luwes Setiap guru harus mampu bersikap luwes kepada siswanya. Artinya, di dalam kelas seorang guru tidak harus memosisikan diri sebagai orang yang serba tahu. Sesekali dalam waktu tertentu, guru juga harus mampu menempatkan dirinya sebagai orang “saudara”, “orang tua”, maupun “sahabat’ bagi siswa-siswinya. Pergaulan yang luwes antara seorang guru dengan siswa dapat menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai. 

4) Beri Penekanan pada Hal Positif 

Perlu diketahui bahwa dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari terlalu fokus pada hal-hal negatif. Dalam kelas, pandangan dan sikap guru terhadap suatu hal dapat memberikan pengaruh besar bagi siswa. 

5) Penanaman Disiplin Diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah bagaimana agar anak didik dapat mengembangkan sikap disiplin dengan baik. Begitu pula halnya dengan guru. untuk mewujudkan tujuan itu, tentu saja guru harus memberikan teladan yang sesuai. Seorang guru tidak mungkin dapat mengelola kelas dengan baik jika mereka juga kurang disiplin. Tunjukkan kepada siswa bahwa guru mereka juga menjunjung tinggi sikap disiplin dengan mempraktikkannya secara langsung.

Jadi dapat disimpulkan Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi peserta didik dengan baik. Manajemen kelas terkait perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program manajemen kelas. Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Manajemen kelas dalam konsep modern dipandang sebagai proses mengorganisasikan segala sumber daya kelas bagi terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sumber daya itu diorganisasikan untuk memecahkan beragam masalah yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran sekaligus membangun situasi kelas yang kondusif secara berkesinambungan. Guru sebagai pemimpin kelas diharapkan mampu menerapkan pendekatan manajemen kelas berdasarkan situasi dan kondisi yang berlangsung. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 

Semoga bermanfaat dan mempermudah kita untuk melakukan kebaikan Aamiin. 

Sumber: jurnal. iain-bone.ac.id

Komentar