Kultur sekolah

 Tujuan umum dalam pendidikan pada dasarnya bertujuan menjadikan manusia yang memiliki suatu ilmu pengetahuan serta terdidik. Oleh karena itu, setiap sekolah mempunyai budaya atau suatu kultur tersendiri yang memberikan suatu gambaran atau proses dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. 

Kultur tersebut menggambarkan dalam suatu interaksi yang mana dalam komponen-komponen akademik maupun nonakademik. Interaksi menggambarkan antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar, interaksi guru terhadap pegawai administrasi, interaksi antar peserta didik, interaksi peserta dengan staf perpustakaan,  serta interaksi pendidik dengan kepala sekolah.  

Kultur tersebut akan berperan untuk membentuk iklim sekolah serta memberikan suatu kesan terhadap peserta didik terhadap sesuatu yang berguna serta bernilai bagi perserta didik. Istilah kultur itu sendiri berasal dari bahasa Inggris "culture" yang mana disamakan dengan sebutan "budaya". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga dapat diartikan dengan kebudayaan. 

Kultur Sekolah ialah suatu keyakinan atau perilaku yang mana untuk melakukan suatu kebiasaan dalam lingkungan serta cara untuk mencari suatu permasalahan yang sedang dialami dalam suatu sekolah yang mana sampai pada tujuan sekolah tersebut. 

Dapat dipahami dalam pengertian budaya atau kultur bahwasanya kultur merupakan suatu konsep yang mana suatu upaya pendekatan terhadap perbaikan dalam suatu organisasi yang ada disekolah yang lebih mengutamakan kepada tradisi, simbol,  serta suatu keyakinan yang ada dalam diri peserta didik pada sekolahnya. Adapaun perbedaan kultur dengan struktur. 

Pendekatan ini lebih menginginkan untuk menciptakan suatu hal besar yang dapat merubah suatu struktur yang mana mengubah suatu perilaku, ada pun kenyataannya perilaku pada seseorang yang sangat kuat untuk di intruksikan atau di reformasikan dari luar.  Sedangkan suatu pendekatan kultur lebih mengusahakan untuk memunculkan orang-orang besar dalam artian membangun suatu manusia yang melalui sifat, karakter, visi, sikap serta suatu kebiasaan serta nilai-nilai yang memiliki sifat positif. 

Dan banyak orang yang menyakini bahwa suatu keberhasilan pada seseorang tidak hanya ditentukan dengan kuatnya IQ akan tetapi terpengaruhnya akan motovasi, kegigihan, minat, kesabaran,  serta dalam diri kita sendiri.  Adapun suatu pengembangan kultur dalam meningkatkan kinerja peserta didik adanya peserta didik dalam suatu proses belajar mengajar di suatu sekolah memiliki suatu peran yang tidak sedikit dalam dunia pendidikan di sekolah. Ketika guru mendapat masalah baik dalam sarana ataupun prasarana akan tetapi guru masih bisa mengajar. 

Tetapi guru tidak bisa mengajar jika tidak ada murid yang menjadi suatu objek bagi seorang guru.  Membangun suatu kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak hanya fokus dalam kinerja seorang guru akan tetapi juga kepada peserta didik juga. Suatu upaya yang ingin meningkatkan kinerja peserta didik pada proses pembelajaran sangatlah penting bagi dirinya, terutama pada hakikatnya merekalah pemiliknya. Sekolah serta suatu komponen yang lain untuk menyediakan suatu proses belajar bagi peserta didik. 

Hal-hal yang mempengaruhi kinerja siswa diantaranya: 
Pertama, sedikitnya suatu keseriusan dalam proses pelajaran serta upaya dalam menciptakan suasana dalam kelas yang kondusif,  yang disebabkan mereka kurang menyukai guru yang lebih menekankan pada catatan setiap siswa harus serapi mungkin. Kedua, kurangnya rasa ingin untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena, beralasan kurangnya pendapatan ekonomi orang tua. Ketiga, kurangnya kepercayaan diri karena adanya guru yang sering membanding- bandingkan dengan kelas lain. Keempat, kurangnya rasa displin berpakaian mereka menganggap masih ada suatu pertentangan penerapan tata tertib agar mendapat celah untuk melakukan suatu pelanggaran tersebut. 

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses yang dapat direspon psikologis anak terhadap suatu rangsangan dari dalam baik dari kondisi yang alami atau secara langsung sebagai suatu perwujudan budaya guru serta siswa secara global dan suatu kondisi yang di buat oleh sekolah. Dapat disimpulkan pengembangan kultur sekolah ialah suatu pengembangan kultur akademik,  kultur sosial serta kultur membangun suatu kepribadian anak yang sehat, agar dapat meningkatkan suatu motivasi serta pencapaian dalam belajarnya. 

Sumber:Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 6, No 2 : Agustus 2018

Komentar